Ramadhan, sungguh bulan yang sarat makna terutama penghambaan sepenuhnya kepada Ya Rabb, Penguasa Seluruh Alam semesta. Sungguh piluh hati ini, ketika ramadhan sudah meninggalkan dan hati kecil ini sangat berharap akan dipertemukan dengan Ramadhan di tahun berikutnya, aamiin ya Rabb.
Nuansa sahur dan berbuka puasa di rumah sakit, membuat qalbu semakin memaknai hakikat ramadhan tahun ini, dan alhamdulillah tilawatil Al-Qur'an berhasil diselesaikan ditengah kesibukan mengurusi hamba-hambaMu yang sedang dilanda ujian sakit fisik. Bahkan, di saat hari lebaran kemarin, tanggung jawab dibalik sebuah "jas putih" semakin nyata terlihat, dimana diriku wajib berjaga di rumah sakit meski tak berkumpul dengan keluarga di nuansa nan fitri.
Ya Rabb, dalam ramadhan kali ini, hambaMu menyadari tentang hakikat sebuah "kesempatan". Sungguh diri ini merasa masih belum memaksimalkan ramadhan tahun ini. Ingin sekali, benar2 iktikaf di mesjid di sepuluh hari terakhir, ingin sekali rasanya tadarus lebih digiatkan hingga mengkhatamkan lebih dari sekali. Sungguh dikarenakan, bulan tersebut sangat penuh dengan hikmah dan kebarakahan.
Hal ini pun demikian dengan kesempatan di dunia yang telah Engkau berikan kepada hamba ini. Nikmat Sehat, Waktu Lapang, Masa Muda, Kecukupan Materi, dan Hidup di dunia ini tidak sepatutnya disia-sia kan oleh siapapun. Dan semoga kiranya diri ini mampu memanfaatkan semua kesempatan tersebut sebagai bekal menghadapMu. Aamiin.
Duhai yang masih nyaman dengan selimutnya,
bangunlah dan lakukan perubahan diri,
karena Syurga yang telah dijanjikan olehNya
benar2 nyata dan bersiap menyambutmu dengan sebuah salam kesejahteraan.
gerhanahuda,
jangan lupa puasa syawalnya ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar