TERAPI RASULULLAH DALAM PENYEMBUHAN PENYAKIT AL-ISYQ (CINTA)
Oleh
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Mukaddimah
Virus hati yang bernama cinta ternyata telah banyak memakan korban.
Mungkin anda pernah mendengar seorang remaja yang nekat bunuh diri
disebabkan putus cinta, atau tertolak cintanya. Atau anda pernah
mendengar kisah Qeis yang tergila-gila kepada Laila. Kisah cinta yang
bermula sejak mereka bersama mengembala domba ketika kecil hingga
dewasa. Akhirnya sungguh tragis, Qeis benar-benar menjadi gila ketika
laila dipersunting oleh pria lain. Apakah anda pernah mengalami problema
seperti ini atau sedang mengalaminya? mau tau terapinya? Mari sama-sama
kita simak terapi mujarab yang disampaikan Ibnu Qoyyim dalam karya
besarnya Zadul Ma'ad.
Beliau berkata : Gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang
memerlukan penanganan khusus disebabkan perbedaannya dengan jenis
penyakit lain dari segi bentuk, sebab maupun terapinya. Jika telah
menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit
bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit
disembuhkan.
Allah mengkisahkan penyakit ini di dalam Al-Quran tentang dua tipe
manusia, pertama wanita dan kedua kaum homoseks yang cinta kepada mardan
(anak laki-laki yang rupawan). Allah mengkisahkan bagaimana penyakit
ini telah menyerang istri Al-Aziz gubernur Mesir yang mencintai Nabi
Yusuf, dan menimpa Kaum Luth. Allah mengkisahkan kedatangan para
malaikat ke negeri Luth
Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena)
kedatangan tamu-tamu itu. Luth berkata: "Sesungguhnya mereka adalah
tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku), dan bertakwalah
kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina ".Mereka berkata:
"Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?" Luth
berkata: "Inilah puteri-puteri (negeri) ku (kawinlah dengan mereka),
jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)". (Allah berfirman): "Demi
umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam
kemabukan (kesesatan)". [Al-Hijr: 68-72]
KEBOHONGAN KISAH CINTA NABI DENGAN ZAINAB BINTI JAHSY
Ada sekelompok orang yang tidak tahu menempatkan kedudukan Rasul
sebagaimana layaknya, beranggapan bahwa Rasulullah tak luput dari
penyakit ini sebabnya yaitu tatkala beliau melihat Zaenab binti Jahsy
sambil berkata kagum: Maha Suci Rabb yang membolak-balik hati, sejak itu
Zaenab mendapat tempat khusus di dalam hati Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam, oleh karena itu Beliau berkata kepada Zaid bin
Haritsah: Tahanlah ia di sisimu hingga Allah menurunkan ayat:
“Artinya : Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah
telah melimpahkan ni`mat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi ni`mat
kepadanya : "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah",
sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan
menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang
lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri
keperluan terhadap isterinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan
dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mu'min untuk (mengawini)
isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu
telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah
ketetapan Allah itu pasti terjadi” [Al-Ahzab :37] [1]
Sebagain orang beranggapan ayat ini turun berkenaan kisah kasmaran Nabi,
bahkan sebagian penulis mengarang buku khusus mengenai kisah kasmaran
para Nabi dan meyebutkan kisah Nabi ini di dalamnya. Hal ini terjadi
akibat kejahilannya terhadap Al-Quran dan kedudukan para Rasul, hingga
ia memaksakan kandungan ayat apa-apa yang tidak layak dikandungnya dan
menisbatkan kepada Rasulullah suatu perbuatan yang Allah menjauhkannya
dari diri Beliau .
Selasa, 17 Februari 2015
Senin, 16 Februari 2015
HOMOSEKSUALITAS by alif2hamzah
Saya ingin menekankan perbedaan antara kecenderungan atau dorongan
terhadap homoseksual dengan aktivitas homoseksual itu sendiri. Yang
pertama dikenal secara umum sebagai Same-Sex Attractions (SSA) dan yang
kedua adalah perilaku atau aktivitas yang memenuhi dorongan atau
kecenderungan SSA tersebut. Pelaku inilah yang dapat dikategorikan
sebagai homoseksual/gay.
Yang perlu difahami, karena seseorang memiliki SSA (ketertarikan kepada sesama jenis) tidak dengan sendirinya dia menjadi homoseks atau gay (kedua istilah ini belakangan dipakai baik untuk laki-laki maupun wanita, meskipun untuk wanita lebih sering dipakai istilah lesbian). Banyak sangat banyakorang yang memiliki SSA tapi tidak mewujudkannya dalam tindakan karena berbagai alasan. Moral, sosial, religi, medis, bisa menjadi alasan yang membuat orang tidak menindaklanjuti dorongan seksualnya.
DARI MANA DATANGNYA KETERTARIKAN ITU?
Ada dua kubu pendapat tentang asal-usul kecenderungan homoseksual. Meyakini mana dari kedua mazhab tersebut yang benar akan menentukan bagaimana sikap dan pandangan kita terhadapnya (baik Anda sebagai orang yang memiliki SSA ataupun tidak).
a. Teori Pertama bahwa sifat itu bawaan lahir, genetik, innate, sudah ditakdirkan.
b. Teori Kedua bahwa kecenderungan ini bukan bawaan lahir, dia tumbuh dan berkembang karena banyak faktor dalam masa perkembangan seseorang.
Tentu tidak banyak yang bisa dibicarakan dengan teori pertama. Kalau sesuatu dikatakan sudah takdir, sudah ada sejak lahir, apa lagi yang bisa diperbuat? Kalau Anda dilahirkan dengan rambut kriting, meskipun Anda melakukan rebounding berkali-kali, tetap saja rambut Anda akan kembali kriwil-kriwil. Michael Jackson tidak menjadi seorang white meskipun melakukan terapi kulit berulang kali. Karena dia ditakdirkan untuk lahir dari orang tua black. Dengan pola yang sama, kecenderungan homoseksual jika sudah ada sejak lahir berarti sesuatu yang normal, merupakan ketetapan Tuhan, dan tidak bisa dirubah.
Tapi apakah demikian?
Mazhab kedua tidak meyakini hal ini. Menurut mazhab ini, setiap manusia lahir dengan fitrah. Dan fitrah awal manusia adalah mencintai atau menyukai lawan jenisnya. Pengaruh (dari berbagai arah) selama masa bayi, anak-anak, dan remaja-lah yang kemudian memberi peluang tertanamnya bibit-bibit SSA dan membiarkan SSA itu tumbuh dan berkembang subur dalam diri seseorang.
Karena tidak mungkin untuk memberikan uraian lebih detail di sini, tanpa bermaksud menyederhanakan masalah, ada paling tidak tiga penyebab timbulnya homoseksualitas:
1. Karena pernah mengalami pelecehan (abuse) waktu kecil, kanak-kanak atau bahkan setelah masa remaja.
2. Karena pola asuh oleh orang tua yang tidak tepat
3. Karena faktor lingkungan lainnya (media massa, pergaulan, perlakuan orang lain terhadapnya, pendidikan, faham-faham tertentu, dll)
(CATATAN: kapan-kapan akan kita bahas tentang ketiga faktor ini lebih dalam).
Yang perlu difahami, karena seseorang memiliki SSA (ketertarikan kepada sesama jenis) tidak dengan sendirinya dia menjadi homoseks atau gay (kedua istilah ini belakangan dipakai baik untuk laki-laki maupun wanita, meskipun untuk wanita lebih sering dipakai istilah lesbian). Banyak sangat banyakorang yang memiliki SSA tapi tidak mewujudkannya dalam tindakan karena berbagai alasan. Moral, sosial, religi, medis, bisa menjadi alasan yang membuat orang tidak menindaklanjuti dorongan seksualnya.
DARI MANA DATANGNYA KETERTARIKAN ITU?
Ada dua kubu pendapat tentang asal-usul kecenderungan homoseksual. Meyakini mana dari kedua mazhab tersebut yang benar akan menentukan bagaimana sikap dan pandangan kita terhadapnya (baik Anda sebagai orang yang memiliki SSA ataupun tidak).
a. Teori Pertama bahwa sifat itu bawaan lahir, genetik, innate, sudah ditakdirkan.
b. Teori Kedua bahwa kecenderungan ini bukan bawaan lahir, dia tumbuh dan berkembang karena banyak faktor dalam masa perkembangan seseorang.
Tentu tidak banyak yang bisa dibicarakan dengan teori pertama. Kalau sesuatu dikatakan sudah takdir, sudah ada sejak lahir, apa lagi yang bisa diperbuat? Kalau Anda dilahirkan dengan rambut kriting, meskipun Anda melakukan rebounding berkali-kali, tetap saja rambut Anda akan kembali kriwil-kriwil. Michael Jackson tidak menjadi seorang white meskipun melakukan terapi kulit berulang kali. Karena dia ditakdirkan untuk lahir dari orang tua black. Dengan pola yang sama, kecenderungan homoseksual jika sudah ada sejak lahir berarti sesuatu yang normal, merupakan ketetapan Tuhan, dan tidak bisa dirubah.
Tapi apakah demikian?
Mazhab kedua tidak meyakini hal ini. Menurut mazhab ini, setiap manusia lahir dengan fitrah. Dan fitrah awal manusia adalah mencintai atau menyukai lawan jenisnya. Pengaruh (dari berbagai arah) selama masa bayi, anak-anak, dan remaja-lah yang kemudian memberi peluang tertanamnya bibit-bibit SSA dan membiarkan SSA itu tumbuh dan berkembang subur dalam diri seseorang.
Karena tidak mungkin untuk memberikan uraian lebih detail di sini, tanpa bermaksud menyederhanakan masalah, ada paling tidak tiga penyebab timbulnya homoseksualitas:
1. Karena pernah mengalami pelecehan (abuse) waktu kecil, kanak-kanak atau bahkan setelah masa remaja.
2. Karena pola asuh oleh orang tua yang tidak tepat
3. Karena faktor lingkungan lainnya (media massa, pergaulan, perlakuan orang lain terhadapnya, pendidikan, faham-faham tertentu, dll)
(CATATAN: kapan-kapan akan kita bahas tentang ketiga faktor ini lebih dalam).
Rabu, 11 Februari 2015
SSA, cobaan seumur hidup
SSA
cobaan seumur hidup
coba renungi, kita hidup rata2 60 tahunan
kira2 selama itu
cobaan seumur hidup
coba renungi, kita hidup rata2 60 tahunan
kira2 selama itu
tapi, ini bagi yang yakin
konon katanya setelah kita dibangkitkan
kita akan menanti dalam kecemasan bagi yang timbangan maksiatnya banyak
itu selama lebih 70 tahun
dan ketika menunggu hisab masing2 manusia sejak nabi adam
konon katanya puluhan ribu tahun
dan..
akhirat itu abadi
lebih dari mega, giga, triliunan tahun bahkan tak terhitung -wallahualam-
Ingat, ini bagi yang yakin saja.
kalau memang yakin
manakah yang hendak aku pilih
nafsu atau perintah Tuhan Pencipta diri ini
-mencoba_merenungi-
GH
konon katanya setelah kita dibangkitkan
kita akan menanti dalam kecemasan bagi yang timbangan maksiatnya banyak
itu selama lebih 70 tahun
dan ketika menunggu hisab masing2 manusia sejak nabi adam
konon katanya puluhan ribu tahun
dan..
akhirat itu abadi
lebih dari mega, giga, triliunan tahun bahkan tak terhitung -wallahualam-
Ingat, ini bagi yang yakin saja.
kalau memang yakin
manakah yang hendak aku pilih
nafsu atau perintah Tuhan Pencipta diri ini
-mencoba_merenungi-
GH
Minggu, 01 Februari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)