Bumi Allah, 19 Syawal 1431 H ba’da
Isya’
Bismillahirrahmanirrahiim…
Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu
mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. 2:218).
Sikap keteguhan hati tidaklah mudah
kulakukan. Fitnah dunia (godaan tuk melakukan perilaku homoseksual) semakin
deras mengancam cahaya iman dalam hatiku. Namun bisa kuperangi karena selalu terngiang
oleh benakku dengan QS. 4: 175 bahwasannya Allah swt berfirman “Adapun orang-orang yang
beriman kepada Allah dan berpegang teguh
kepada (agama)-Nya niscaya Allah
akan memasukkan mereka ke dalam rahmat
yang besar dari-Nya (surga) dan
limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus
(untuk sampai) kepada-Nya.”.
Tidaklah patut
diriku berduka terhadap cobaan SSA yang kuhadapi dan hanyut oleh
godaan tersebut. Ku tak ingin memperturuti keinginan yang dilaknat ini. Cobaan
ini merupakan salah satu penguji keimananku. Hal yang kutakutkan apabila diriku
tersesat dan tertipu daya oleh cobaan yang fana ini, lalu mengotori jiwaku. Karena
seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) buruk sesudah beriman (QS. 49:11). Diriku tak ingin menjadi
orang yang munafik, fasik atau bahkan kafir akibat tidak bersabar dengan cobaan
tersebut. Cobaan yang sungguh singkat
ini jangan sampai merusak keimananku dan menyeretku ke Neraka Jahannam.
Naudzubillah…
Nikmat yang besar
yang kusyukuri adalah manisnya iman.
Kebulatan tekad untuk menyatakan secara lisan dan hati bahwasannya “Tiada Tuhan
selain Allah swt, dan Nabi Muhammad saw adalah hambaNya dan utusanNya”. Dialah
Yang hidup kekal, tiada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam (QS. 40:65). Keyakinan yang teguh inilah
mampu memberikan sikap optimis, khusnudzan dan bersabar untuk berhijrah. Diriku
hanya berusaha menjadi orang yang memurnikan jiwa dalam beribadah kepadaNya
serta mengharapkan ridlaNya.
Konsekuensi logis
ketika aku beriman adalah bertakwa melalui amalan Ibadah. Salah satu hal yang
bisa kulakukan adalah saling nasihat menasihati dalam menaati kebenaran dan supaya menatapi
kesabaran (QS. 103:3). Banyak hal yang bisa kulakukan dibanding hanya meratapi
cobaan SSA ini. Banyak perintah Allah swt yang belum kulaksanakan namun diriku
hanya berkutat dengan permasalahan kecenderungan SSA. Astagfirullah….Ku ingin
mengisi hari-hariku dengan banyak amar
ma’ruf dan nahi munkar, hingga
menunggu panggilanMu kelak yang tidaklah lama lagi (kurang dari satu setengah jam waktu akhirat). Ku mohon agar diriku
tak menyesal dan termasuk dalam golongan yang diberi kitab dari sebelah kanan
pada saat hari perhitungan kelak. Selamat dari titian shiratal mustaqin dan masuk ke dalam JannahMu. Amin ya Rab…
Semoga goresan pena
yang singkat ini mampu menegakkan syariatMu, menyelamatkan diriku dan
teman-teman ku dari kesesatan. Semoga aku dan teman-teman ku yang kini sedang berhijrah
termasuk golongan orang-orang yang menyucikan jiwanya. Aminnn. Ku tutup curhat
ini dengan do’a:
“Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
(QS. 2: 286).
QS. 7 (23) : ‘Rabbana dzalamnaa, anfusana, waillam
taghfirlana watarhamna lanakuunanna minal khasiriin’ ("Ya Tuhan kami,
kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami
dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang
merugi”)
Semoga Ikhtiarku
untuk mengendalikan nafsu disertai kekuatan do’a dalam setiap akhir shalatku ini
mampu memberikan keajaiban kesembuhan terhadap orientasi seksualku dan
teman-temanku. Allahu Maha Besar…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar