Selasa, 05 Agustus 2014

Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah


Nafsu yang meronta,
akan padam dengan siraman ruhani yang utuh.
Ingatlah bahwasannya dengan mengingat Allah,
maka hati akan menjadi tenang
-QS. Ar ra'du ayat 28.

Nafsu itu akan selalu minta lebih, ketika kau penuhi. Maka nafsu tak akan selalu puas dengan yang telah diperoleh. Dirikupun teringat pada ucapan Nabi Yusuf a.s bahwasanya memang sungguh merugi ketika kita tiada mampu menguasai nafsu ini, dan sungguh penjara dunia lebih beliau kehendaki dibandingkan harus membebaskan nafsu yang mendorong kepada kedurhakaan kepada Allah swt. Dan kini pun kurasakan pahit getirnya nafsu liwath ini, bahwasannya diriku sebagai muslim ssa harus pandai dalam menguasai nafsu diri, dan bisa melampiaskan secara benar dan halal. Bahkan iming-iming kesenangan duniawi dengan berdasarkan pemuasan nafsu, seringkali bisa membahayakan keimanan.

Ya Rabbi, sungguh tiada mudah mengikrarkan janji keimanan kepadaMu. Ketika hamba bersyahadat, maka sebuah konsekuensi diri untuk benar-benar taat kepada ketentuanMu. Bukan kepada kehendak nafsuku. Sungguh, diriku yakin bahwasanya Engkau tiada menakdirkan sesuatu hal yang sangat Engkau laknat. Namun dengan ilmu, Engkau menantang diri ini untuk 'membaca' dan 'berpikir':
- tentang segala penciptaan alam semesta
- tentang bagaimanakah proses kejadian manusia
- dan tentang untuk apakah diriku terlahirkan di muka bumi ini.
- serta nikmat Tuhan yang manakah, yang hendak aku dustakan.
Dan sungguh, dengan haqqul yakin. semua jawaban itu kuperoleh pada sebuah kitab yang terpelihara dan dijunjung tinggi, yang berada di dunia dan di Al-arsy. Yaitu Al Quranul kariim.

Ya Tuhanku, sungguh dengan mengingatmu hati ini menjadi tenang. Karena ada Dzat Yang Maha Kuasa yang akan memberikan jaminan kebahagiaan bagi diriku ketika aku mampu menahan nafsu ini. Dan ketika ku berkehendak sesuka hatiku, semau nafsuku, maka aku pun tiada memperoleh jaminan dari Mu. "walal akhiratu khairul minal ula" sesungguhnya yang akhir [akhirat] itu lebih baik daripada permulaan [dunia].

Dan hanya mengikuti sunnah yang telah Engkai wariskan kepada RasulMu, membuat diriku melakukan hal-hal yang sesuai Engkau perintahkan dalam kitabMu untuk membuat bumi ini menjadi lebih baik, bukan untuk membuat kerusakan di muka bumi dan bukan pula untuk berbuat tindakan yang melampaui batas. Ya Rahman Ya Rahiim, teguhkan iman ini selalu untuk terus berada dalam aturanMu hingga diriku hanya mengharapkan kasih dan sayang dariMu semata, terimalah taubatku dan masukkanlah diriku kepada hamba-hambaMu yang mampu menjadikan nafsunya menjadi tenang, untuk berharap ridlaMu semata. aamiin.
Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah
irji'ii ilaa Rabbiki raadhiyatan mardhiyyah 
Fadkhulii ii 'ibaadii wadkhulii jannatii
 
di bulan syawal, dalam keheningan tadarus cinta
gerhanahuda