Minggu, 17 Maret 2013

Otak! sinap baru, perubahan dan menjadi straight

Otak!
benda kecil ini dianugerahkan kepada manusia dengan manfaat yang sangat luar biasa. Tentu setiap diri akan takjub, bagaimana pola yang sistematis ini bekerja dan menghasilkan karya yang luar biasa termasuk internet adalah hasil karya berpikir dari benda ini. Dan coba bayangkan, betapa Sang Maha Besar pencipta benda ini, Allah azza wa jalla. Subhanallah! Maka dari itu Allah swt akan menimpakan kemurkaanNya kepada manusia yang tidak menggunakan akalnya (QS. 10:100).

Bagaimana otak bekerja? dan bagaimana otak menerima informasi? 
Otak secara lebih terperinci, terdiri dari neuron (sel saraf) dimana saling terhubung satu sama lain membentuk suatu sinap. hubungan (sinap) ini yang berfungsi menyimpan informasi dan fungsi dalam recall (pengembalian ingatan) dari informasi2 yang diterima. Informasi yang diterima itu tentunya diperoleh dari anugerah indera (pengelihatan, pendengaran, pembauan, pengecapan dan perabaan). indera inilah sudah sepatutnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Contoh sederhana ketika membaca tulisan ini, maka otak kita akan merekam secara otomatis dari informasi yang kita peroleh dari indera pengelihatan dan proses penyimpanannya terjadi secara acak dan dalam hubungan-hubungan tersebut. maksudnya seperti ini, ketika kata "gerhana" berusaha kita masukkan sebagai informasi dan kita munculkan kembali, maka akan muncul hal-hal terkait dengan kata tersebut (misal: bulan, matahari, tata surya dsb sesuai dengan pengalaman informasi setiap orang). Contoh lain, ketika mendengar "musik tertentu" maka akan muncul kejadian2 yang secara tidak sengaja berkaitan dengan memori saat2 mendengar musik tersebut. karena proses penyimpanan itu terjadi melalui sinap (hubungan).

Lalu bagaimana menjadi straight dengan memanfaatkan potensi yang luar biasa ini?
prinsip selanjutnya adalah jalur sinap seperti jalur perintasan di jalan rerumputan. Saat berjalan di atas jalan rerumputan dan jalan tersebut sering dilewati, maka akan membentuk sebuah jalur tersendiri secara otomatis dan semakin lebar. Begitulah jalur sinap dibuat! semakin kuat ketika semakin dilalui. Ini seperti mengingat-ingat sesuatu secara berulang-ulang. Dan inilah proses kebiasaan terbentuk. Lalu "jati diri" terbentuk. Dan saat ini, detik ini, buatlah sinap2 baru tersebut di otak ini. Semakin pertajam dan secara otomatis akan melemahkan sinap yang lain.

Contoh kasus: apapun latar belakang seorang anak kecil dengan berbagai informasi yang diperoleh tanpa melalui filter yang kuat, dimana kemungkinan kemunculan sinap ssa ini terbentuk (kurang dekat dengan ayah, jarang bermain dengan teman sejenis khususnya dalam segi maskulinitas dan lain-lain) maka, ketika dewasa tubuh secara otomatis haus akan rasa maskulinitas tersebut sehingga di saat puber, hal ini menjadi ketertarikan secara seksual. Namun jangan diperparah dengan menguatkan sinap ssa ini (melalui perilaku dan kebiasaan2 yang condong kepada ssa. Misal: menjalin hubungan sejenis, menikmati video gay, chat gay, ketemuan di bar gay dsb). Karena sinap ssa akan semakin kuat dan akan muncul seolah-olah "terlahir sebagai ssa". 

Maka bersyukurlah dengan anugerah otak ini!
mulai buat sinap baru dan lakukan perubahan dan jati diri straight akan diperoleh!
Hanya lakukan hal-hal sederhana, yaitu lakukan hal-hal yang semestinya dilakukan oleh pria straight. bergaul secara sehat dengan mereka dan merasakan sedikit demi sedikit perubahan menjadi straight. Setiap detik, jam, hari dan bertahun-tahun. sinap straight yang telah dibangun akan mengokoh kuat. Insya Allah.
Ingatlah QS Ar ra'du (13) ayat 11: "... Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..."

tulisan selanjutnya: Qalbu keimanan, kenikmatan yang melebihi dari sekadar nafsu ssa






Rabu, 13 Maret 2013

declare

 
as long as i could control this desire (same sex attraction), i would be saved. Only Allah swt that gives me strength for this struggle. Not for my own happiness but i am very happy to do what islamic rule although i have to suffer for this. because the sweetness iman only could be reach by someone who close to Allah swt. Thank you Allah and i am very happy to be Your slave, Not my nafs slave or satan's slave..
 
(gerhanahuda,2013)

Sabtu, 02 Maret 2013

fenomena gunung es

 Gunung es: yang nampak hanyalah bagian terkecil dari seluruhnya
sejenak lebih memahami diri pribadi. Banyak teori yang menyebutkan kalau SSA kita yang nampak hanyalah ibarat puncak gunung es.

puncak tsb adalah adanya ketertarikan sesama jenis.

namun di dasarnya ada beberapa hal yang mendasari terjadinya hal tsb yang sebenarnya "BUKANLAH MASALAH SEKSUAL"

bagian pertama, mungkin saya sebutkan kebutuhan maskulinitas. adanya jarak dengan seorang ayah, membuat diri ini kurang paham tentang "apa dan siapakah lelaki itu".  saya kurang mengerti bagaimanakah seorang lelaki seharusnya dan apa yang harus saya lakukan. Hingga akhirnya ketika saya bergaul dengan teman saya yang straight sewaktu sekolah hingga kuliah. Saya sedikit banyak belajar tentang maskulinitas dari mereka. dari contoh sederhana misalnya, mengikuti futsal atau nonton bola bersama. Seolah saya merasa saya bagian dari mereka. dan rasa tertarik sesama jenis masih ada sebenarnya, namun seolah berkurang kadarnya. Hal ini sedikit saya mengerti bahwa apa yang "saya cari dan saya inginkan" memang dikarenakan saya "belum memilikinya".

yang kedua, adalah stereotipe/pandangan teman sebaya terhadap diri saya. Ketika saat SD mungkin terlihat saya sangat feminim. Tidak suka main bola, senangnya bermain dengan anak perempuan dsb. Semua saya lakukan memang dulu saya merasa nyaman dengan hal tersebut dan tidak mengetahui bahwasannya hal tersebut tidaklah benar bagi perkembangan diri ini sebagai lelaki secara emosional. Namun ketika saya mencoba bergaul dengan teman2 yang lelaki. berbagai olok2an banci, lemah dsb menerpa diri ini. Saya pun mengelaknya dan seringkali saya berani bertengkar beradu fisik dengan teman lelaki yang mengolok saya tersebut, meski badan ini terlalu kecil dan sering kalah dalam perkelahian yang membuat memar di tubuh namun puas telah melawan stereotipe tersebut.

Kemudian kubersyukur dibalik kekurangan saya. Allah menganugerahkan kecerdasan pada diri saya. Ketika SMP, banyak teman2 berkonsultasi dengan saya ketika kesulitan dengan pelajaran baik lelaki maupun perempuan. Dan karena itulah, saya boleh jadi tidak diterima dalam pergaulan teman lelaki di komplek rumah saya namun saya diterima dalam pergaulan sesama lelaki di sekolah. Kemudian saya mulai diajak bermain bola dengan posisi pemain belakang. Namun bagi saya itu sudah menyenangkan mengingat saya tidak ingin lagi mendengar ejekan "banci" dsb.

Akhirnya pun kembali kusadari bahwasanya ketika saya mampu mengaktualisasikan kelebihan saya dan tidak terlalu terperosok dengan pandangan negatif ttg diri saya. Perlahan stereotip itu hilang pada diri saya hingga saya menginjakkan di perguruan tinggi. Maka memang tak usah diri ini berfokus pada "kelemahan" yang ada dan semakin membuat diri ini terpuruk dan tidak bisa berkarya. Namun Saya akan lebih membuang energi saya untuk memaksimalkan kelebihan pada diri saya sehingga stereotip itu benar2 hilang meski saat ini pun saya masih memiliki perasaan SSA. mengutip lirik lagu Mariah Carey "Ada sosok pahlawan di dalam dirimu dan tidak sepatutnya kamu takut ttg apa dan siapa dirimu"

hal ketiga, yang sekali lagi menurut pengalaman saya pribadi (dikombinasikan dengan teori yang pernah saya baca dan kuliah on line oleh Nicolosi)

adalah "sifat protektif ibu". Saya sejak kecil seringkali memperoleh batasan dalam bermain, mungkin memang benar ibu saya kalau lingkungan komplek rumah saya memang tidak kondusif dan ibu berharap agar saya tidak terpengaruh dengan lingkungan tersebut. Alhasil, saya menjadi "goody boy" yang alhamdulillah tidak pernah melakukan hal2 yang ditakutkan ibu saya Namun berdampak secara perkembangan emosional saya sebagai seorang lelaki.

Saya sangat menyayangi ibu saya dan begitu juga sebaliknya ibu sangat sayang pada saya. Namun entah kenapa seringkali saya bermimpi tentang "ibu yang mengejar saya dan hendak mengurung atau mencelakai saya" padahal dalam dunia nyata tidaklah demikian, beliau sangat sayang pada diri saya. Tapi saya berpikir mungkin itu "alam bawah sadar" saya yang menggambarkan perasaan "pengekangan thd perkembangan emosi saya melalui sifat protektif dan posesif ibu saya".

Dibalik itu semua, saya tetap sayang pada ibu. Dan saya syukuri sekarang saya bisa mandiri, mengembangkan diri sebagai lelaki seutuhnya. Meski saya sekarang jauh dari beliau namun saya tetap merindukan dan pasti akan menemani beliau di hari tua kelak.

bersambung...

menuju jalan lurus (part1)


perjalanan menuju jalan lurus sesuai perintahNya memang akan menemui banyak liku. berikut beberapa saran bagi saya dan teman2 berdasar pengalaman pribadi juga.

pertama, mungkin teori saat ini SSA belum bisa di hilangkan. Tapi menurut saya SSA ibarat seperti "Energi" yaitu "tidak bisa dihilangkan namun bisa diubah ke bentuk yang lain". Target menurut saya cukup sederhana yakni tidak bernafsu kepada lelaki dan mengubah nafsu ke perempuan. Mungkin terdengar sedikit aneh, katanya masih memiliki SSA? kalau target seperti itu bukannya heteroseksual?. Maksud saya, saya tetap memiliki SSA namun target saya "tidak menginginkan/bernafsu kepada keinginan saya" dan meletakkan nafsu secara benar, berkeyakinan bahwa nafsu diciptakan sebagai fungsi utama "memiliki keturunan/prokreasi" dan sedangkan untuk "kesenangan/rekreasi" mungkin opsi ke sekian.

1. Hindari hal-hal yang berbau homoseksual atau gay (film gay, website gay, forum gay dsb KECUALI forum yang mengajak ke jalan lurus a.k.a milis Hijrah_Euy...mantap gan!). hal ini akan semakin memperkuat perasaan SSA dan akan semakin sulit menuju perubahan ini. Ingat teori ttg energi jg "sebuah benda akan tetap pada kelembaman sebelum ada gaya yang mengubah keadaan benda tersebut". maka kebiasaan kepada hal2 yang mengarahkan ke arah homo seksual selama tidak ada gaya (keinginan) untuk lepas, maka kita akan terjebak ke lingkaran syeitan yang tiada berakhir.

2. Miliki hobi baru yang menyenangkan dan sangat mungkin terhindar dari aktifitas yang tidak jelas (misal: menonton video porno gay, masturbasi dsb). Hobi yang saya tawarkan dan terbukti manjur adalah tilawatil qur'an. kalau suka bernyanyi, coba salurkan dengan hal yang lebih tepat yakni menyanyikan atau melagukan bacaan qur'an dan ini malah disunnahkan lho. Baca berulang dan dengarkan tilawatil seta mulai hafalkan dan renungi maknanya. Insya Allah aktivitas ini selain mengusir syeitan juga memperkuat pengendalian nafsu. Jadi nafsu itu akan bisa teredam dan kita akan mengalami "kesenangan" dalam bentuk yang lebih mendalam. trust me! it works. palagi kalau sambil meneteskan air mata pas mendalami makna qur'an. mulai saja dengan surat pendek di juz amma.

3. Seringkali bermain dengan pikiran, misal ketika saya bertemu dengan seorang lelaki dan membuat ssa muncul. Maka saya biasanya mulai bercakap ke dalam pribadi dan berkata, "hai apa yang kau rasakan apa sudah benar? jangan terlalu berlebihan, dia hanyalah lelaki seperti kamu, tidak lebih. sudah biasa saja..."

bersambung..(part2)