Senin, 12 Agustus 2013

Ramadhan, I will be missing you..



Ramadhan, sungguh bulan yang sarat makna terutama penghambaan sepenuhnya kepada Ya Rabb, Penguasa Seluruh Alam semesta. Sungguh piluh hati ini, ketika ramadhan sudah meninggalkan dan hati kecil ini sangat berharap akan dipertemukan dengan Ramadhan di tahun berikutnya, aamiin ya Rabb.

Nuansa sahur dan berbuka puasa di rumah sakit, membuat qalbu semakin memaknai hakikat ramadhan tahun ini, dan alhamdulillah tilawatil Al-Qur'an berhasil diselesaikan ditengah kesibukan mengurusi hamba-hambaMu yang sedang dilanda ujian sakit fisik. Bahkan, di saat hari lebaran kemarin, tanggung jawab dibalik sebuah "jas putih" semakin nyata terlihat, dimana diriku wajib berjaga di rumah sakit meski tak berkumpul dengan keluarga di nuansa nan fitri. 

Ya Rabb, dalam ramadhan kali ini, hambaMu menyadari tentang hakikat sebuah "kesempatan". Sungguh diri ini merasa masih belum memaksimalkan ramadhan tahun ini. Ingin sekali, benar2 iktikaf di mesjid di sepuluh hari terakhir, ingin sekali rasanya tadarus lebih digiatkan hingga mengkhatamkan lebih dari sekali. Sungguh dikarenakan, bulan tersebut sangat penuh dengan hikmah dan kebarakahan.

Hal ini pun demikian dengan kesempatan di dunia yang telah Engkau berikan kepada hamba ini. Nikmat Sehat, Waktu Lapang, Masa Muda, Kecukupan Materi, dan Hidup di dunia ini tidak sepatutnya disia-sia kan oleh siapapun. Dan semoga kiranya diri ini mampu memanfaatkan semua kesempatan tersebut sebagai bekal menghadapMu. Aamiin.

Duhai yang masih nyaman dengan selimutnya,
bangunlah dan lakukan perubahan diri,
karena Syurga yang telah dijanjikan olehNya
benar2 nyata dan bersiap menyambutmu dengan sebuah salam kesejahteraan.

gerhanahuda,
jangan lupa puasa syawalnya ya...


Senin, 10 Juni 2013

batin yang tegar

sungguh tak mudah bagi pria muslim SSA. Terutama hidup di zaman teknologi ini dimana fitnah bisa saja masuk di dalam kamar melalui kotak ukuran 10 inchi. 

Godaan ibarat arus di tepian pantai yang bisa saja mengikis batu karang. Namun, ku ingin selalu tegar dan menatap jelas ke depan perihal jalan hidupku.

satu hal yang ku syukuri saat ini, adalah kesempatan mengabdikan diri untuk menolong kaum tak berdaya dan mungkin berjuang di ujung mautnya. senyuman kesembuhan mereka, membuat diri ini sedikit melega dan puas akan titipan profesi ini di tengah perjuangan melawan SSA.

Ku ingat selalu saran Nabi Luth bagi kaumnya, dimana beliau menawarkan putri-putrinya untuk melakukan sesuatu yang halal. Hati ini pun ingin segera menggenapkan separuh dien dan menyalurkan hasrat sexual secara benar. Dan jangan sampai, melakukan hal-hal yang sungguh dilaknat oleh syariat.

Meski pilu menerpa kalbu di setiap penghujung malam, diriku tetap tegar dan bertahan hidup. Hingga akhirnya akan terdapat banyak karya yang akan ku tinggalkan sebelum ku sudahi tugasku sebagai manusia dengan cobaan SSA di dunia ini.

kudekap permasalahanku dalam kerinduan ridla Illahi. Ku akan selalu berjalan menapaki sesuatu yang bisa menentramkan hati ini. Dimana kalbu mampu menggring logika dan nafsu tertunduk berada dalam pengawasan hati yang mutmainah.

Terima kasih ya Allah
atas ketegaran diri ini
sungguh ku yakin selalu 
Engkau berada sedekat urat nadiku
dan semakin mengokohkan diriku
bahwa ku tak sendiri
dan akan ku tunaikan tugasku
berharap pada akhirnya diriku mampu
melihat keridlaanMu
Amin

(1 sya'ban 1434H, ditengah kegalauan batin yang melanda
, gerhanahuda)