Rabu, 18 Juli 2012

Menata pikiran

 

di bumi Allah, 16 syawal 1431 H ba’da dhuhur.

teruntuk sahabatku yang sedang berhijrah, semoga selalu dirahmati Allah. Aminn

Bismillahirrahmanirrahiim…
keputusan kita untuk berhijrah sesuai perintah Allah dan sunnah rasul ini membutuhkan sikap keteguhan. sikap teguh merupakan lawan dari sikap bimbang. Ingatlah sahabat, ketika pikiran kita kembali tuk mengharapkan perilaku fahisyah (mendzalimi diri sendiri dengan berperilaku homoseksual baik melalui melihat, meraba atau bahkan melakukan liwath/sodomi) maka keteguhan itu belum ada pada diri kita. Imam Ali as berkata bahwa, “Barangsiapa bersikap bimbang, maka kuku-kuku syeitan menancap pada dirinya”.
Cobaan tuk melakukan tindakan fahisyah pastilah selalu datang tuk benar-benar menguji keimanan kita. Sebagaimana firman Allah swt QS 2: 214 : “apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana orang-orang dahulu sebelum kamu…”. dan Inilah cobaan kita sebagaimana pernah dialami di masa nabi luth. Tetaplah bersabar dan harapkanlah kehidupan akhirat yang kekal selamanya.



Cobaan hidup manusia bermacam-macam bentuknya, dan Allah mempercayakan kita utk menghadapi cobaan sebagai SSA. Sebuah hadist Rasulullah saw bersabda bahwasannya Allah berfirman: ‘Tidak seorang pun dari manusia yang Allah cabut kedua matanya, lalu bersabar, kecuali Allah akan mengganti keduanya di surga”. Itulah wahai sahabat mengenai janji Allah terhadap manusia yang diamanahkan cobaan berupa kehilangan pengelihatan. dan instropeksikan pada diri kita yang dipercayai terhadap cobaan SSA ini.

Sesungguhnya Allah tidak akan membebani kita melebihi kadar kesanggupan diri kita. Cobaan diberikan Allah pada orang-orang yang beriman agar senantiasa memperbaiki kualitas imannya, sehingga terlihat jelas siapakah yang benar-benar beriman di mata Allah swt. Jadikanlah jiwa kita menjadi tumakminah (tenang) dan tidak terperdaya oleh nafsu sesaat serta mampu mengontrol nafsu tersebut melalui ilmu dan akal. QS 89: 27-30 : “Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridlai-Nya, Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam surgaKu”.

Cobaan dunia ini sungguh sangat singkat ini dimana satu hari di akhirat adalah seribu tahun di dunia. Coba kita bayangkan ketika umur kita di dunia (misalnya saja ± 63 tahun, sesuai umur nabi Muhammad saw) maka kurang dari satu setengah jam (waktu akhirat) saja kita berada di dunia ini (lihat QS. As Sajdah :5). Inilah yang membuat umat muslim tidak terperdaya oleh cobaan hidup di dunia dan mampu meninggalkan kenikmatan yang hanya sesaat ini bila dibandingkan kehidupan akhirat.

Namun ingatlah sahabat perilaku yang kita lakukan berawal dari pikiran. Pikiran ini dipengaruhi oleh segala hal yang kita dengar, kita lihat dan kita rasakan oleh hati. dan ketiga hal itulah yang seringkali diingatkan dan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah swt melalui kitabNya (QS. 17:36). Jangan sampai kita termasuk golongan yang lalai terhadap ketiga anugerah tersebut (pendengaran, mata dan hati) sehingga Allah mengunci mati ketiganya dan menyebabkan diri kita jauh dari petunjukNya. Naudzubillah…

Maka, marilah kita mulai berhijrah dari awal yakni berlindung dari kejahatan atas pendengaran kita, pengelihatan kita dan hati kita, agar senantiasa diberi petunjuk (huda) yang lurus sesuai dengan fitrah dan kodrat kita. aminn. QS 22: 16 :”…Kami telah menurunkan Al-Qur’an yang merupakan ayat-ayat yang nyata dan bahwasannya Allah memberikan petunjuk (huda) kepada siapa yang Dia kehendaki.” Sahabatku, semoga kita termasuk dalam golongan yang dikehendaki Allah untuk memperoleh petunjuk (hidayah) Nya.

Pastilah petunjuk itu diberikan ketika kita mendekatkan diri kepada Allah swt. Salah satu cara mutlak yang harus dilakukan adalah menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Mari kita semua berazzam (menguatkan tekad) untuk memeluk islam secara keseluruhan (kaffah). Menghindari perbuatan liwath melalui menghindari dari akar penyebabnya yakni zina mata, agar tidak sampai tercetus pemikiran yang pada akhirnya melahirkan perbuatan yang dilaknat oleh Allah swt. curhat ini akan saya tutup dengan QS An Naaziat ayat 40-41 : “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).”


Semoga bermanfaat bagi kita semua, saya mohon maaf bila ada kesalahan itu berasal dari keterbatasan saya karena kebenaran hanyalah milik Allah swt. Wassalam…

1 komentar: